Wednesday, September 21, 2016

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Beberapa Tahapan dalam Siklus Akuntansi Manufaktur
Secara garis besar, siklus akuntansi, termasuk siklus akuntansi manufaktur, dimulai dari proses pencatatan transaksi-transaksi ke dalam jurnal, pemindahan atau posting menuju buku besar, kemudian melalui neraca lajur dibuatlah laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan.

Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seluruh proses manufakturing diatas, akuntan haruslah berpedoman kepada prinsip atau kaidah akuntansi yang tercantum dalam Penjelasan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi manufakturing adalah sebagai berikut :

1.    Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal

Transaksi merupakan peristiwa yang menyebabkan perpindahan uang atau barang dari pihak yang satu ke pihak yang lainnya. Transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan karyawannya dapat berupa perpindahan uang kas untuk gaji atau upah karyawan. Sedangkan transaksi antara perusahaan dengan pemasok misalnya adalah perusahaan membayar rekening atas pembelian bahan baku dari pemasok.

Dan masih banyak lagi transaksi yang dilakukan perusahaan dengan pihak-pihak lain. Dan karena perusahaan manufaktur biasanya berhubungan dengan lebih banyak pihak, maka hal ini juga yang dapat menjadikan transaksi dalam siklus akuntansi manufatur terasa lebih rumit.

Sumber dan penggunaan uang atau barang dari transaksi-transaksi tersebut kemudian dicatat ke dalam jurnal. Jurnal itu sendri dapat dikatakan sebagai catatan kronologis dari transaksi yang dilakukan perusahaan.

Dalam proses menjurnal, akuntan harus mengikuti aturan pencatatan dobel atau rule of double entry. Aturan pencatatan dobel ini mengharuskan seorang akuntan untuk mencatat setiap transaksi paling sedikit pada dua akun, yaitu di sisi debit dan sisi kredit.

Transaksi yang telah dilakukan juga sebaiknya disertai dengan dokumen pendukung sebagai bukti telah terjadinya transaksi tersebut. Semisal faktur, nota, cek, dan lain sebagainya.

 
2.    Pemindahan atau Memposting Menuju ke Buku Besar

Istilah posting digunakan untuk menunjukkan pemindahan nilai-nilai dalam jurnal menuju rekeining-rekening yang sesuai di buku besar. Jadi, buku besar atau general ledger merupakan kumpulan dari catatan rekening-rekening yang digunakan dalam satu rangkaian usaha atau aktivitas bisnis.

Setiap rekening dalam buku besar ini dapat diibaratkan seperti keranjang khusus yang menampung catatan transaksi yang sejenis. Sehingga, rekening-rekening yang terdapat dalam buku besar inilah yang akan keluar dalam neraca ataupun laporan laba rugi.

Diantara rekening-rekening tersebut adalah kas, kas di bank, tanah, utang investasi, persediaan, pendapatan, modal sendiri, laba ditahan, dan masih banyak lagi. Idealnya, pemindahan atau posting dilakukan segera setelah jurnal ditutup setiap harinya. Namun pada prakteknya, ada pula yang melakukan posting setiap minggu atau bulanan bergantung dari kebijiakan masing-masing perusahaan manufaktur.

Sebagai tambahan, posting dari jurnal ke buku besar tidak hanya memindahkan angka-angkanya saja, namun juga termasuk tanggal dan referensi posting. Informasi ini dapat bermanfaat bagi akuntan ketika suatu saat nanti ia akan menelusuri data.

 
3.    Penyusunan Neraca Lajur

Neraca lajur berfungsi untuk membantu akuntan dalam mengorganisasi data akuntansi serta menghitung laba rugi perusahaan. Selain itu, neraca lajur juga bermanfaat dalam pembuatan laporan keuangan, pencatatan jurnal penyesuaian, dan pencatatan jurnal penutup.

Apabila perusahaan mendapatkan laba, maka kolom laba rugi dalam neraca lajur akan menunjukkan bahwa total kredit lebih besar dibandingkan dengan total debit. Selain itu, dalam kolom neraca, total debitlah yang lebih besar daripada total kredit. Dan juga sebaliknya apabila perusahaan menderita rugi.

Sedangkan jika perusahaan tidak mendapatkan laba sekaligus tidak menderita rugi, maka total debitnya sama dengan total kredit, baik di kolom laba rugi maupun kolom neraca.

 
4.    Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Namun dalam siklus akuntansi manufaktur, laporan yang dihasilkan dapat disertai dengan laporan manufaktur, harga pokok barang yang dijual, daftar pendapatan, dan lain sebagainya.

No comments:

Post a Comment